Harapan Warga Ke Djarot-Sihar
Laporan Wartawan Tribun Medan/ Royandi Hutasoi
Berita Kisah Cinta,MEDAN- Daerah terisolir di Kecamatan Muara Batang Gadis Mandailing Natal (Madina) yaitu Desa Rantau Panjang, Lubuk Kapundung 1, Lubuk Kapundung 2, Hutaimbaru dan Hutabatong mengharapakan pasangan Calon Gubernur dan CalonWakil Gubernur Sumatera Utara nomor urut dua memperhatikan daerah mereka nantinya saat terpilih.
Di daerah ini tidak ada fasilitas kesehatan. Jangankan klinik, puskesmas pun tidak ada di Wilayah Siulang-aling. Sehingga, sekitar tiga ribu orang warga yang tinggal di empat desa harus menempih jarak yang jauh untuk berobat.
Dimana perjalanannya hanya bisa di tempuh dengan perahu atau yang mereka sebut Robin. Selain jauh dari fasilitas kesehatan, desa-desa ini pun tak dialiri listrik.
"Kami warga di sini minta tolong. Tolong sampaikan kepada pak Djarot dan pak Sihar supaya memperhatikan kami masyarakat di desa yang terisolir ini, kami sangat berharap ketemu langsung dengan pak Djarot dan pak Sihar," ujar H Masyahudan Pulungan, kepada perwakilan Djarot-Sihar, yang datang berkunjung ke Desa ini,
H Masyahudan Pulungan yang bergelar Sultan Barayun Pulungan meminta, agar Djarot-Sihar dapat memberikan solusi bagi mereka. Karena selama ini mereka hidup dengan kondisi yang sangat memperihatinkan. "Wilayah Siulangaling ini tolong diperhatikan. Kami di sini hidup susah," tegasnya.
Apa yang dikatakan Masyahudan memang benar adanya. Untuk menuju ke desa mereka tidak ada jalur darat yang bisa dilewati oleh kendaraan bermotor baik roda empat, maupun roda dua. Akses menuju desa mereka adalah melalui Sungai Siulang-aling.
Wartawan yang datang kelokasi ini menemp sekitar 4 jam dari Singkuang menuju Desa Hutabatong. Sebelumnya, perjalanan yang ditempuh selama sekitar 5 jam dari Bandara Dr FL Tobing, Pinangsori, Tapanuli Tengah menuju Singkuang.
Ongkos Robin (perahu motor) dari Singkuang menuju Hutabatong biasanya di kenakan biaya sekitar Rp 50 per orang. Robin dapat mengangkut sekitar enam sampai delapan orang. Namun, berbeda jika kita memesannya secara khusus. Penyewa Robin harus merogoh kocek sebesar Rp 700 sampai Rp 1 juta.
Desa-Desa yang berada di Siulang-aling sama sekali tidak dilairi listrik. Untuk memenuhi kebutuhan, warga menggunakan mesin generator seperti daerah di kediaman H Masyahudan. Dengan generator itu, mereka lampu di rumah mereka dapat menerangi rumah lainnya.
Berbeda di Hutaimbaru, di desa ini warganya tidak menggunakan generator. Melainkan dengan panel solar yang menyerap sinar matahari yang diubah menjadi arus listrik. Panel-panel tersebut, di dapat dari pemerintah. Namun, baru beberapa saja yang sudah memiliki panel solar yang pembagiannya sudah dilakukan dua gelombang.
Sebelumnya Djarot dan Sihar direncanakan akan mengunjungi desa yang terisolir ini, namun karena adanya cuaca buruk, helikopter yang hendak ditumpangi pasangan calon nomor urut dua ini, berbahaya untuk diterbangkan, dan keduanya pun menunda kehadirannya menyapa masyarakat di wilayah Kabupaten Mandailing Natal.
Djarot dan Sihar pun diwakili Sarluhut Napitupulu yang merupakan Sekretaris Relawan Djarot-Sihar. Sarluhut Napitupulu menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat. Ia pun berjanji akan menyampaikan apa yang disampaikan masyarakat.
"Agenda selanjutnya akan dijadwalkan. Nanti Djarot-Sihar akan melakukan buka puasa bersama dengan masyarakat di Siulang-aling ini," tandasnya.
Salam Hoki klik : ( DBSBET )
Berita Kisah Cinta,MEDAN- Daerah terisolir di Kecamatan Muara Batang Gadis Mandailing Natal (Madina) yaitu Desa Rantau Panjang, Lubuk Kapundung 1, Lubuk Kapundung 2, Hutaimbaru dan Hutabatong mengharapakan pasangan Calon Gubernur dan CalonWakil Gubernur Sumatera Utara nomor urut dua memperhatikan daerah mereka nantinya saat terpilih.
Di daerah ini tidak ada fasilitas kesehatan. Jangankan klinik, puskesmas pun tidak ada di Wilayah Siulang-aling. Sehingga, sekitar tiga ribu orang warga yang tinggal di empat desa harus menempih jarak yang jauh untuk berobat.
Dimana perjalanannya hanya bisa di tempuh dengan perahu atau yang mereka sebut Robin. Selain jauh dari fasilitas kesehatan, desa-desa ini pun tak dialiri listrik.
"Kami warga di sini minta tolong. Tolong sampaikan kepada pak Djarot dan pak Sihar supaya memperhatikan kami masyarakat di desa yang terisolir ini, kami sangat berharap ketemu langsung dengan pak Djarot dan pak Sihar," ujar H Masyahudan Pulungan, kepada perwakilan Djarot-Sihar, yang datang berkunjung ke Desa ini,
H Masyahudan Pulungan yang bergelar Sultan Barayun Pulungan meminta, agar Djarot-Sihar dapat memberikan solusi bagi mereka. Karena selama ini mereka hidup dengan kondisi yang sangat memperihatinkan. "Wilayah Siulangaling ini tolong diperhatikan. Kami di sini hidup susah," tegasnya.
Apa yang dikatakan Masyahudan memang benar adanya. Untuk menuju ke desa mereka tidak ada jalur darat yang bisa dilewati oleh kendaraan bermotor baik roda empat, maupun roda dua. Akses menuju desa mereka adalah melalui Sungai Siulang-aling.
Wartawan yang datang kelokasi ini menemp sekitar 4 jam dari Singkuang menuju Desa Hutabatong. Sebelumnya, perjalanan yang ditempuh selama sekitar 5 jam dari Bandara Dr FL Tobing, Pinangsori, Tapanuli Tengah menuju Singkuang.
Ongkos Robin (perahu motor) dari Singkuang menuju Hutabatong biasanya di kenakan biaya sekitar Rp 50 per orang. Robin dapat mengangkut sekitar enam sampai delapan orang. Namun, berbeda jika kita memesannya secara khusus. Penyewa Robin harus merogoh kocek sebesar Rp 700 sampai Rp 1 juta.
Desa-Desa yang berada di Siulang-aling sama sekali tidak dilairi listrik. Untuk memenuhi kebutuhan, warga menggunakan mesin generator seperti daerah di kediaman H Masyahudan. Dengan generator itu, mereka lampu di rumah mereka dapat menerangi rumah lainnya.
Berbeda di Hutaimbaru, di desa ini warganya tidak menggunakan generator. Melainkan dengan panel solar yang menyerap sinar matahari yang diubah menjadi arus listrik. Panel-panel tersebut, di dapat dari pemerintah. Namun, baru beberapa saja yang sudah memiliki panel solar yang pembagiannya sudah dilakukan dua gelombang.
Sebelumnya Djarot dan Sihar direncanakan akan mengunjungi desa yang terisolir ini, namun karena adanya cuaca buruk, helikopter yang hendak ditumpangi pasangan calon nomor urut dua ini, berbahaya untuk diterbangkan, dan keduanya pun menunda kehadirannya menyapa masyarakat di wilayah Kabupaten Mandailing Natal.
Djarot dan Sihar pun diwakili Sarluhut Napitupulu yang merupakan Sekretaris Relawan Djarot-Sihar. Sarluhut Napitupulu menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat. Ia pun berjanji akan menyampaikan apa yang disampaikan masyarakat.
"Agenda selanjutnya akan dijadwalkan. Nanti Djarot-Sihar akan melakukan buka puasa bersama dengan masyarakat di Siulang-aling ini," tandasnya.
Salam Hoki klik : ( DBSBET )
Posting Komentar