5 Pelatih Asal Argentina di Pentas Piala Dunia 2018

Sekilas Info : Sepak bola Argentina punya pemain-pemain bertalenta mumpuni. Hebatnya, Argentina juga punya banyak stok pelatih andal. Buktinya, ada lima pelatih asal Argentina yang akan menangani timnas masing-masing pada Piala Dunia 2018 di Rusia.
Tak ada negara lain yang menyumbangkan pelatih di Piala Dunia
sebanyak Argentina. Lima pelatih tersebut yaitu Jorge Sampaoli
(Argentina), Jose Pekerman (Kolombia), Ricardo Gareca (Peru), Hector
Cuper (Mesir), dan Juan Antonio Pizzi (Arab Saudi).
Kualitas sepak bola Argentina di dunia sudah diakui, termasuk oleh
pelatih Manchester City, Pep Guardiola. "Jika Anda ingin belajar
tentang sepak bola, Anda harus pergi ke Argentina," ujar mantan pelatih
Barcelona dan Bayern Munchen tersebut, seperti dilansir Star Tribune, Jumat (1/6/2018).
Pujian tinggi untuk pelatih asal Argentina diungkapkan juara mantan kiper Meksiko yang menjuarai
Piala Dunia 1978, Mario Kempes.
Piala Dunia 1978, Mario Kempes.
"Pelatih Argentina bernilai tinggi. Mereka punya karakter dan
kepribadian kuat untuk mengerjakan tugas dengan bagus," ujar Kempes
kepada AP.
Apa yang membuat pelatih Argentina menjadi incaran di berbagai
penjuru dunia? "Mereka punya profil serba bisa, sehingga memudahkan
beradaptasi dengan konteks baru, terutama ketidakpastian. Mereka juga
menemukan solusi dengan cara efisien," kata Gustavo Aguilera, eksekutif
di kantor Manpower Grup Argentina, penyedia jasa tenaga kerja.
Berikut ini kupasan singkat mengenai lima pelatih asal Argentina yang akan unjuk gigi pada Piala Dunia 2018.
Antonio Pizzi
Bauza.
Pizzi, yang pernah bermain bersama Guardiola di Barcelona pada
periode 199-an, bertekad membawa Arab Saudi melenggang ke babak 16 besar
pada Piala Dunia 2018. Arab Saudi akan mengawali perjuangan di Piala
Dunia 2018 melawan tuan rumah Rusia, di Moskow pada 14 Juni.
"Kami akan berada dalam kondisi bisa bersaing," kata Pizzi.
Hector Cuper
Hector Cuper menangani Mesir sejak 2015. Dia berhasil mengangkat performa Mesir, yang gagal lolos ke final Piala Afrika dalam tiga kali beruntun. Sentuhan tangan dinginnya bukan hanya membawa Mesir ke fnal Piala Afrika, tapi juga lolos ke Piala Dunia untuk kali pertama dalam 28 tahun. Striker Liverpool, Mohamed Salah, berperan sentral dalam kesuksesan tersebut.
Cuper berhasil membungkam kritikan media atas taktik yang
diterapkannya. Bahkan, dia menjelma menjadi pahlawan nasional. Tak
heran, Federasi Sepak Bola Mesir berharap Cuper mengubah rencananya
meninggalkan Mesir setelah Piala Dunia 2018.
Pizzi dan Cuper akan saling jegal di Piala Dunia, karena Arab Saudi
dan Mesir sama-sama tergabung di Grup A. Dua tim lain yang menghuni Grup
A adalah Rusia dan Uruguay.
Ricardo Gareca
Pelatih asal Argentina lainnya, Ricardo Gareca, 60, dipuji karena berhasil menyudahi sikap indisipliner di Timnas Peru. Dia juga mengembalikan gaya penguasaan bola dan umpan-umpan pendek yang pernah membawa Timnas Peru lolos ke perempat final Piala Dunia 1970.
Pada Piala Dunia 2018, Peru menghuni Grup C, bersama Australia, Denmark, dan Prancis. Bukan grup yang mudah tentu saja.
Jose Pekerman
Jose Pekerman
Jose Pekerman, 68, telah mengarsiteki Timnas Kolombia selama enam
tahun. Dia sebelumnya berhasil mengantar Timnas Argentina yang menjadi
juara Piala Dunia U-20 pada 1995, 1997, dan 2001. Dia juga pernah
membawa timnas senior Argentina ke perempat final Piala Dunia 2006,
sebelum takluk dari Jerman melalui adu penalti.
sebelum takluk dari Jerman melalui adu penalti.
Empat tahun lalu, di Piala Dunia 2014, dia membawa Kolombia melangkah
ke perempat final. Itu adalah prestasi terbaik Kolombia di kancah Piala
Dunia. Kolombia tampil ofensif, dengan gelandang James Rodriguez mencetak enam gol.
Di bawah tangan dingin Pekermen, Kolombia akan berjuang di Grup H, bersama Jepang, Polandia, dan Senegal.
Jorge Sampaoli
Tak seperti pelatih asal Argentina lain di Piala Dunia 2018, Jorge
Sampaoli tak pernah menjadi pesepak bola dan belum pernah menangani klub
Divisi 1 di negaranya.
Dia ditunjuk menangani Argentina pada Juni 2017, menggantikan Edgardo
Bauza saat tim tersebut
nyaris gagal lolos ke Piala Dunia 2018.
nyaris gagal lolos ke Piala Dunia 2018.
Pria berusia 58 tahun tersebut mengembangkan kariernya di Peru dan
Chile. Kesuksesannya di Universidad de Chile membantunya mendapat
jabatan sebagai pelatih Timnas Chile pada 2012.
Timnya berhasil melaju ke babak 16 besar sebelum kalah dari tuan
rumah Brasil melalui adu penalti. Setahun berselang, saat menjadi tuan
rumah Chile mampu menjuarai Copa America.
Pengalaman pertama Sampaoli di sepak bola Eropa adalah bersama Sevilla pada 2016, tetapi tak lama kemudian dia pergi untuk menangani Argentina. Seperti Marcelo Bielsa, dia suka anak asuhnya menyerang sebagai sebuah tim.
Pengalaman pertama Sampaoli di sepak bola Eropa adalah bersama Sevilla pada 2016, tetapi tak lama kemudian dia pergi untuk menangani Argentina. Seperti Marcelo Bielsa, dia suka anak asuhnya menyerang sebagai sebuah tim.
Argentina menyegel tiket Piala Dunia 2018 dari kualifikasi zona
Amerika Selatan berkat hattrick sang kapten, Lionel Messi saat melawan
Ekuador. Argentina akan berada di Grup D bersama Kroasia,
Islandia, dan Nigeria.
Islandia, dan Nigeria.
"Sampaoli selalu berada di level maksimum. Dia itu tentang bekerja
penuh intensitas dan mengerjakan segalanya secara 100 persen," kata
Messi tentang sang pelatih.
Posting Komentar