Sri Mulyani: Saya Tak Takut Berdebat !!!



Berita Kiasah Cinta Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa dirinya tidak takut terhadap tantangan untuk berdebat. Menurutnya, hal lain yang perlu ditakuti adalah cara berpikir generasi muda di masa mendatang.
"Tidak ada yang saya takuti, yang saya takuti adalah cara berpikir terutama generasi muda yang tidak mau berpikir terbuka. Itu yang saya takuti, karena di situlah saya melihat masa depan Indonesia," kata Sri Mulyani di Gedung Dhanapala, Kementerian Keuangan
"Kalau jabatan, debat, jadi menteri pintar atau enggak pintar, jadi menteri terbaik atau tidak terbaik, itu tidak saya takuti karena itu tidak ada konsekuensinya," lanjut dia.

http://bit.ly/2I0WaS4

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut mengatakan, generasi muda yang berpendidikan tinggi harus memiliki tanggungjawab besar terhadap bangsa. Terlebih, kata dia generasi muda ke depan akan melanjutkan roda kepemimpinan baru.
Menurut Ani, sapaan akrab Sri Mulyani, kunci keberhasilan generasi muda saat ini ditentukan dari bagaimana cara bersikap dan berpikir. Sebab kedua hal tersebut menurutnya tidak hanya akan berdampak kepada diri sendiri, namun kepada seluruh bangsa Indonesia.
"Negara ini sedang dititipkan pada Anda.Tapi hal yang sangat jelas punya konsekuensi bagi Republik ini adalah cara berpikir anda dan bagaimana anda bersikap. Ini konsekuensinya besar sekali pada Republik ini," jelas Ani.
Untuk itu, Sri Mulyani meminta kepada seluruh negerasi muda untuk lebih percaya diri. Sehingga tidak ada lagi orang yang mempunyai pemikiran sempit dan tidak percaya diri terhadap potensi Indonesia di masa depan.

http://bit.ly/2roNzl6

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut mengatakan, generasi muda yang berpendidikan tinggi harus memiliki tanggungjawab besar terhadap bangsa. Terlebih, kata dia generasi muda ke depan akan melanjutkan roda kepemimpinan baru.
Menurut Ani, sapaan akrab Sri Mulyani, kunci keberhasilan generasi muda saat ini ditentukan dari bagaimana cara bersikap dan berpikir. Sebab kedua hal tersebut menurutnya tidak hanya akan berdampak kepada diri sendiri, namun kepada seluruh bangsa Indonesia.
"Negara ini sedang dititipkan pada Anda.Tapi hal yang sangat jelas punya konsekuensi bagi Republik ini adalah cara berpikir anda dan bagaimana anda bersikap. Ini konsekuensinya besar sekali pada Republik ini," jelas Ani.
Untuk itu, Sri Mulyani meminta kepada seluruh negerasi muda untuk lebih percaya diri. Sehingga tidak ada lagi orang yang mempunyai pemikiran sempit dan tidak percaya diri terhadap potensi Indonesia di masa depan.

http://bit.ly/2I2sd3Y

Sebelumnya, Sri Mulyani mengaku heran mengetahui masih ada sekolah di daerah yang kondisinya tidak memadai untuk digunakan dalam proses belajar mengajar. Padahal, dana pendidikan yang disiapkan pemerintah besar.
Hal tersebut dia sampaikan saat menyerahkan hasil lelang barang pejabat negara untuk pembangunan 2 ruang kelas SDN Cipinang 3 Bogor kelas jauh.
Sri Mulyani mengatakan, besarnya anggaran untuk pendidikan pada kenyataannya belum mampu menciptakan ruang kelas yang layak bagi anak-anak Indonesia. Kondisi ini, menurutnya, masih sama dengan kondisi 10 tahun lalu padahal jumlah anggaran yang dikucurkan semakin besar.
"Saya sebetulnya melihat tayangan Yappika dan SDN Cipinang 3 Bogor kelas jauh, rasanya agak bergejolak yang saya tahu 10 tahun lalu mengelola anggaran pendidikan sekitar Rp 155 triliun dan tahun ini Rp 440 triliun dan kita masih melihat sekolah yang kondisinya masih sangat tidak sesuai dengan kriteria kita untuk memberi ruang belajar dan mengajar yang baik kepada anak didik di Indonesia," ujarnya di Gedung Kementerian Keuangan,
Sri Mulyani mengatakan, dirinya selalu mempertanyakan manfaat penggunaan anggaran yang cukup besar setiap kali mendapat tayangan mengenai infrastruktur sekolah yang tidak layak. Selain itu, peran pemerintah daerah yang seharusnya memberi anggaran sebesar 20 persen untuk pendidikan juga dinilai belum berdampak besar.


"Setiap kali saya mendapat tayangan sekolah yang belum layak saya selalu bertanya di mana anggaran pendidikan itu pergi. Bagaimana penggunaannya dan juga komitmen pemda untuk juga mengalokasikan 20 persen APBD-nya sehingga seharusnya bisa memulai secara bertahap perbaikan fasilitas belajar mengajar dan tentu juga meningkatkan kesejahteraan guru," jelasnya.
Hingga kini, ada sebanyak 200.000 ruang kelas sekolah di seluruh Indonesia yang tergolong rusak parah dan rusak sedang. Untuk itu, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut mengajak kementerian terkait dan pemerintah daerah dapat memetakan berapa sebenarnya anggaran yang dibutuhkan untuk memperbaiki ruang kelas yang tidak layak di Indonesia
Situs Judi Online Yang Terpecaya dan  Terbesar SeAsia
Depo minimal : 20.000 Rp
Withdraw minimal : 50.000 Rp
Dan juga bisa Mendapatkan freechep sebesar : 20.000 Rp
Setiap Member Baru

Salam Hoki Dari : DBSBET.com

Posting Komentar

My Instagram

Designed By OddThemes | Distributed By Blogger Templates